Jakarta
Fenomena jual beli kunci jawaban menjadi hal lazim yang
muncul ketika Ujian Nasional (UN) tiba. Di Jawa Timur, seorang siswa
tertipu janji palsu orang yang mengaku punya kunci jawaban UN.
"Uang
sudah disetorkan dan kunci jawaban tidak diberikan. Yang bersangkutan
tertipu 4 juta rupiah," jelas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur, Harun.
Hal tersebut dikatakannya ke hadapan Mendikbud M
Nuh lewat fasilitas teleconference di Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta
Pusat, Selasa (17/4/2012).
Sumber: www.detik.com
Berita yang saya kutip dari detik.com ini membuat saya mengerutkan dahi keheranan. Kok masih ada ya yang berbuat seperti itu, mengahalalkan segala cara untuk memperoleh sesuatu. Menurut saya, dalam kasus ini keduanya bersalah; baik orang yang menjual kunci jawaban UN, apalagi orang yang mau membelinya.
Adapun yang menjual kunci jawaban, itu harus diusut siapa pelakunya dan harus dihukum. Kemudian bagi siswa yang tertipu dengan janji palsu orang yang mengaku punya kunci jawaban UN, hendaknya menyadari bahwa untuk menggapai sebuah prestasi dibutuhkan sebuah usaha keras dan tidak bisa diperoleh secara instan. Harus ada kesungguhan, keuletan dan tak kenal kata menyerah.
Kasus diatas hendaknya kita jadikan pelajaran, kita petik hikmahnya bahwa prestasi dan keberhasilan itu tidak bisa diperoleh dengan instan, apalagi dengan menghalalkan segala cara.
Dan kepada adik-adik yang lagi ujian, percayalah pada kemampuan kalian, kalau kalian mau belajar dengan sungguh-sungguh maka kalian akan lulus dengan nilai yang memuaskan. sekali lagi andalkanlah "otak" kalian sendiri!.
Semoga bermanfaat, semoga ujianya lancar dan nantinya lulus dengan nilai yang memuaskan. amien.
Salam,
Rijal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar